Selasa, 17 Februari 2009

Senin, 16 Februari 2009

Pidato Obama

Pidato Obama dalam bahasa Indonesia

Rekan-rekan sebangsa dan setanah air:
Saya berdiri di sini hari ini terenyak oleh tugas di depan kita, berterima kasih atas kepercayaan yang Anda berikan, dan teringat akan pengorbanan oleh leluhur kita. Saya berterima kasih kepada Presiden Bush atas jasanya pada bangsa kita, dan juga atas kemurahan hati dan kerja sama yang ditunjukkannya pada masa transisi ini.
Sudah 44 warga Amerika yang diambil sumpahnya sebagai presiden. Kata-kata dalam sumpah jabatan itu telah diucapkan di masa kemakmuran dan di masa damai. Namun, ada kalanya sumpah jabatan kepresidenan itu diambil ditengah-tengah situasi gawat dan badai yang berkecamuk. Pada saat-saat demikian, Amerika terus melaksanakan tugasnya bukan hanya karena ketrampilan atau visi mereka yang memegang jabatan tinggi, tetapi karena kita rakyatAmerika tetap setia pada cita-cita leluhur kita dan setia pada dokumen-dokumen yang dirumuskan oleh para pendiri negara kita.
Demikianlah adanya, dan memang selalu demikianlah yang harus dilakukan oleh generasi orang Amerika yang sekarang ini.

Memang sudah dipahami bahwa kita sedang berada di tengah krisis.Bangsa kita kini sedang terlibat perang, melawan jaringan kekerasan dan kebencian yang jauh jangkauannya. Ekonomi kita sangat lemah, akibat ketamakan dan tindakantidak bertanggung jawab oleh sebagian pihak, tetapi juga karena kegagalan kita secara kolektif untuk membuat pilihan-pilihan sulit, dan kegagalan kita mempersiapkan bangsa bagi abad baru. Banyak rumah yang disita, lapangan kerja menurun drastis, bisnis gulung tikar. Asuransi kesehatan kitaterlalu mahal, murid-murid sekolah kita banyak yang gagal, dan setiap hari terlihat bukti bahwa cara-cara kita menggunakan energi justru memperkuat musuh-musuhkita dan mengancam planet kita.
Semua itu merupakan indikator krisis, yang didasarkan pada data dan statistik. Yang kurang bisa diukur tetapi tidak kurang pentingnya adalah melemahnya keyakinan di seluruh pelosok Amerika - kekhawatiran terus-menerus bahwa kemerosotan Amerika tak terelakkan lagi, dan bahwa generasi berikutnya harus mengurangi harapannya.
Hari ini saya katakan kepada kalian bahwa tantangan-tantangan yang kita hadapi adalah nyata. Tantangan ini serius dan banyak. Tidak akan mudah diatasi dan tidak bisa diatasi dalam jangka pendek. Tetapi ketahuilah ini,Amerika, semua tantangan ini akan kita hadapi.
Pada hari ini, kita berkumpul karena kita lebih memilih harapan daripada ketakutan, kesatuan tujuan ketimbang konflik dan pertentangan.
Pada hari ini, kita berkumpul untuk menyatakan berakhirnya keluhan-keluhan kecil dan janji-janji palsu, saling-tuduh dan berbagai dogma lusuh yang sudah terlalu lama mencekik politik kita.
Negara kita masih muda, dengan meminjam kata-kata dalam Kitab Suci, saatnya sudah tiba kita menepiskan sifat ke kanak-kanakan. Saatnya sudah tiba untuk menandaskan lagi semangat kita yang tegar, memilih jalan sejarah yanglebih baik, melanjutkan pemberian berharga, gagasan mulia yang diteruskan dari generasi ke generasi: yaitu janji yang diberikan Tuhan bahwa semua kita setara, kita semua bebas, dan semua layak memperoleh kesempatan untukmengejar kebahagiaan sepenuhnya.
Dalam menandaskan kebesaran bangsa kita, kita memahami bahwa kebesaran tak pernah diberikan begitu saja. Mencapai kebesaran harus dengan kerja-keras. Perjalanan yang kita tempuh tak pernah mengambil jalan pintas. Perjalanan kita bukan bagi mereka yang tidak-tabah, bukan bagi mereka yang suka bermalas-malas daripada bekerja, atau bagi yang hanya mengejar kekayaan danmenjadi terkenal. Perjalanan kita adalah bagi mereka yang berani mengambil risiko, mereka yang melakukan hal-hal baru dan membuat barang-barang baru.Sebagian mereka menjadi terkenal, tetapi acap kali laki-laki dan perempuan tak dikenal dalam pekerjaan mereka, yang telah mengusung kita di atas jalan berbatu-batu menuju kemakmuran dan kebebasan.
Demi kita, mereka mengemas harta milik mereka yang tak seberapa dan menyeberangi samudera untuk mencari kehidupan baru.
Demi kita, mereka banting-tulang dengan upah minim dan menetap di Pantai Barat, menahankan pukulan cambuk dan mencangkul tanah yang keras.
Demi kita, mereka bertempur dan mati, di tempat-tempat seperti Concord dan Gettysburg, Normandy dan Khe San.
Lelaki dan perempuan ini terus menerus berjuang dan berkorban dan bekerja hingga kulit tangan mereka mengelupas, agar kita bisa mengecap kehidupanyang lebih baik. Mereka melihat Amerika lebih besar dari jumlah ambisi kita secara perorangan, lebih besar daripada perbedaan status keluarga, atau kekayaan ataupun partai atau kelompok.
Perjalanan inilah yang kita teruskan hari ini. Kita masih merupakan negara paling makmur dan paling berpengaruh di Bumi. Para pekerja kita tidak kurang produktifnya dibandingkan dengan waktu ketika krisis ini dimulai. Otakkita masih seinventif seperti pada awal krisis ini, barang dan jasa kita masih diperlukan seperti pada minggu lalu atau bulan lalu, atau tahun lalu.Kapasitas kita tetap tak berkurang. Tetapi masa kita untuk berdiam diri, melindungi kepentingan sempit dan menunda keputusan-keputusan yang tak menyenangkan, sudah harus berlalu. Mulai hari ini, kita harus bangkit sendiri, membersihkan debu yang menempel, dan mulai lagi bekerjamemperbaharui Amerika.
Karena ke mana saja kita melihat, ada yang harus kita lakukan. Keadaan ekonomi mengharuskan tindakan yang berani dan segera, dan kita akan bertindak bukan hanya untuk menciptakan lapangan kerja baru, tetapi untukmeletakkan dasar bagi pertumbuhan. Kita akan membangun jalan dan jembatan, jaringan listrik dan jaringan digital yang menyuburkan perdagangan dan mengikat kita bersama. Kita akan memulihkan sains ke tempat yang selayaknya,dan menggunakan kehebatan teknologi untuk meningkatkan mutu perawatan kesehatan dan menurunkan biayanya. Kita akan memanfaatkan tenaga matahari, tenaga angin dan lainnya untuk menjalankan mobil-mobil dan pabrik-pabrikkita. Dan kita akan mengubah sekolah dan perguruan tinggi dan universitas untuk memenuhi tuntutan era baru. Semua ini bisa kita lakukan. Dan semua ini akan kita lakukan.
Tentu, ada orang yang meragukan skala ambisi kita - dengan mengatakan sistem ekonomi kita tidak bisa mentolerir terlalu banyak rencana besar. Daya ingatmereka tidak cukup lama. Mereka telah melupakan apa yang dilakukan negara ini, apa yang bisa dicapai oleh laki-laki dan perempuan yang hidup bebas, apabila imajinasi digabung demi tujuan bersama, dan kebutuhan digabung dengan ketabahan.
Yang tidak dipahami oleh mereka yang sinis adalah tanah tempat mereka berpijak telah bergeser, bahwa argumen basi dalam politik yang telah begitu lama menyita waktu kita - tidak lagi berlaku. Pertanyaan yang kita ajukan sekarang bukan apakah pemerintah kita terlalu besar atau terlalu kecil,tetapi apakah pemerintah kita bisa berfungsi, apakah pemerintah bisa menolong para keluarga mencari pekerjaan dengan upah yang layak, asuransi kesehatan yang terjangkau, dan pensiun yang berarti. Apabila jawabannya -ya, kita berniat untuk terus bergerak maju. Apabila jawabannya tidak, programnya akan dihentikan. Dan mereka yang mengatur uang rakyat akan dimintai pertanggung- jawabannya - supaya mengeluarkan uang secara bijaksana,mengubah kebiasaan buruk, dan melakukan bisnis kita dengan jujur - karena hanya dengan demikian kita bisa memulihkan kepercayaan penting antara rakyat dan pemerintah.
Kita juga tidak mempertanyakan apakah kekuatan pasar bebas itu baik atau buruk. Kekuatan pasar bisa membina kekayaan dan memperluas kebebasan kita.Tetapi krisis ini telah mengingatkan kita bahwa tanpa pengawasan yang ketat, kekuatan pasar bebas itu bisa terlepas dari kontrol, dan suatu bangsa tidak bisa makmur untuk waktu lama apabila hanya mementingkan orang kaya.Keberhasilan ekonomi kita tidak hanya tergantung pada besarnya Produk Domestik Bruto, tapi seberapa jauh meluasnya kemakmuran itu, pada kemampuankita memberikan kesempatan kepada tiap orang yang mau bekerja, dan bukan karena belas kasihan karena itulah jalan yang paling pasti guna mencapai kemakmuran bersama.
Mengenai pertahanan kita bersama, kita menolak dan menganggap palsu pilihan antara keselamatan dan idaman atau cita-cita kita. Para Pendiri Negara ini dihadapkan pada bahaya yang tak terbayangkan, menyusun sebuah piagam untuk menjamin supremasi hukum dan hak setiap orang, sebuah piagam yang diperkuat oleh perjuangan generasi demi generasi. Semua cita-cita ini masih menerangidunia, dan kita tidak akan meninggalkannya demi mencapai penyelesaian yang cepat. Karena itu, bagi semua orang dan pemerintahan yang menyaksikan pelantikan hari ini, mulai dari kota-kota yang termegah sampai ke desa kecildi mana ayah saya dilahirkan, ketahuilah bahwa Amerika adalah sahabat setia negara dan sahabat setiap lelaki, setiap perempuan, dan setiap anak yang menghendaki masa depan yang damai dan bermartabat, dan bahwa kita siapuntuk memimpin lagi.
Ingatlah bahwa generasi-generasi sebelumnya menundukkan fasisme dan komunisme bukan hanya dengan misil dan tank, tetapi dengan aliansi yang kokoh dan keyakinan besar. Mereka memahami bahwa kekuatan saja tidak bisamelindungi kita, dan bahwa kekuatan itu tidak memberi kita hak berbuat sekehendak hati kita. Sebaliknya mereka tahu bahwa kekuatan kita tumbuh melalui penggunaan yang bijaksana, keamanan kita berasal dari adilnya tujuankita, kekuatan contoh yang kita berikan, dan kerendahan hati serta kesanggupan menahan diri.
Kita adalah penjaga warisan ini. Dibimbing oleh prinsip-prinsip ini, sekali lagi kita bisa menghadapi ancaman-ancaman baru itu yang menuntut upaya lebihbesar, bahkan kerja-sama dan pemahaman lebih besar antar-negara. Kita akan mulai secara bertanggung jawab meninggalkan Irak kepada bangsa Irak, dan menempa perdamaian di Afghanistan. Bersama teman-teman lama dan bekas saingan kita, Amerika akan bekerja tanpa lelah untuk mengurangi ancaman nuklir, dan mengurangi bahaya pemanasan bumi. Kita tidak akan minta maafatas cara kehidupan Amerika, tidak akan goyah dalam mempertahankannya, dan bagi mereka yang hendak mendorong tujuan mereka dengan terror dan membantaiorang-orang tak bersalah, kami katakan kepada mereka, semangat kita lebih kuat dan tidak terpatahkan, kalian tidak akan unggul dari kami, dan kalian akan kami kalahkan.
Kami sadar bahwa warisan bangsa yang beraneka warna adalah suatu kekuatan, dan bukannya sebuah kelemahan. Bangsa kita terdiri dari orang Kristen dan Islam, Yahudi dan Hindu, dan bahkan orang-orang yang tidak percaya padaTuhan. Kita telah dibentuk oleh campuran berbagai bahasa dan kebudayaan, yang berasal dari segala pelosok dunia. Dan karena kita telah merasakan pahitnya perang saudara dan segregasi rasial, dan keluar dari masakegelapanmenjadi sebuah bangsa yang lebih kuat dan lebih bersatu, kita yakin bahwa pada suatu hari nanti semua rasa kebencian akan hilang, bahwa semua garis-garis pembatas antar suku bangsa akan luluh, dan bahwa dunia ini akanmenjadi semakin kecil. Kerendahan hati kita akan tampak dengan sendirinya, dan Amerika harus memainkan perannya dalam menyongsong era perdamaian yang baru.
Bagi dunia Muslim, kami akan mencari cara baru ke depan berdasarkan pada kepentingan bersama dan saling menghormati. Bagi para pemimpin dunia yangberusaha menanam bibit konflik, atau menyalahkan dunia Barat atas kesulitan-kesulitan yang dialami masyarakatnya, ketahuilah bahwa rakyat Anda akan menilai Anda pada apa yang Anda bangun, bukan pada apa yang Anda musnahkan. Bagi mereka yang hendak menggenggam kekuasaan melaluikorupsi dan kekejian dan membungkam orang yang tidak setuju pada kebijakan mereka, yakinlah bahwa kalian berada pada sisi yang keliru, tapi kami akan mengulurkan tangan jika kalian tidak lagi mengepalkan tinju.
Bagi rakyat negara-negara miskin, kami berjanji akan bekerja bersama kalian untuk membuat ladang kalian subur dan membuat air bersih mengalir, untuk memberi makan tubuh yang kelaparan, dan memenuhi kebutuhan mental. Dankepada negara-negara seperti negara kita yang relatif menikmati kemakmuran, kita tidak bisa lagi bersikap tidak peduli pada kesengsaraan di luar perbatasan kita, dan kita tidak bisa menghabiskan sumber-sumber dunia tanpamempedulikan dampaknya. Karena dunia sudah berubah dan kita harus berubah dengannya.
Seraya kita mempertimbangkan jalan yang terbentang di depan kita, kita mengingat dengan rasa terima kasih orang-orang Amerika yang gagah berani, yang pada saat ini, berpatroli di gurun dan gunung yang sangat jauh. Adasesuatu yang hendak mereka katakan pada kita hari ini, seperti yang dibisikkan sepanjang masa oleh para pahlawan kita yang kini dimakamkan di Arlington. Kita menghormati mereka bukan hanya karena mereka menjagakebebasan kita tetapi karena mereka menunjukkan arti pengorbanan, kesediaan untuk mencari arti yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Dan pada saat ini, saat yang akan tercatat dalam sejarah generasi - semangat inilah yangharus ada pada kita semua.
Sebanyak apapun yang bisa dan harus dilakukan pemerintah, pada akhirnya kepercayaan dan tekad rakyat Amerika-lah yang diandalkan negara ini.Misalnya kebaikan hati untuk menampung orang yang kena musibah walaupun tidak kita kenal, atau pekerja yang tanpa pamrih rela mengurangi jam kerja mereka daripada melihat seorang teman di-PHK, yang membuat kita keluar darikegelapan. Adalah keberanian para pemadam kebakaran untuk menerobos masuk ke rumah yang penuh asap, dan juga kesediaan orang tua untuk membesarkan anak,yang kelak akan menentukan nasib kita.
Tantangan kita mungkin baru. Alat-alat yang kita gunakan untuk mengatasinya mungkin baru. Tetapi pada nilai-nilai itulah keberhasilan kita bergantung - yaitu kerja keras dan kejujuran, ketabahan dan berlaku secara adil, toleransi dan rasa ingin tahu, kesetiaan dan patriotisme - semua itu sudahlama ada. Semua itu memang benar. Semua itu telah menjadi kekuatan kemajuan sepanjang sejarah. Jadi yang dituntut sekarang adalah kembalinya kepada nilai-nilai ini. Apa yang diperlukan dari kita sekarang ini adalah erapertanggungjawaban yang baru - suatu pengakuan, dari tiap orang Amerika, bahwa kita mempunyai kewajiban bagi diri kita sendiri, bagi negara kita dan bagi dunia, kewajiban yang kita lakukan dengan senang hati, bukan denganbersungut-sungut, karena kita tahu tidak ada yang lebih memuaskan bagi jiwa kita, yang merupakan definisi karakter kita, daripada memberikan segalanya untuk menyelesaikan tugas yang sulit.
Inilah pengorbanan dan janji kewarganegaraan.
Inilah yang menjadi sumber keyakinan kita - pengetahuan bahwa Tuhan meminta kita untuk memperbaiki keadaan yang tidak pasti.
Inilah arti kebebasan dan kepercayaan kita- mengapa laki-laki dan perempuan dan anak-anak dari tiap ras dan tiap keyakinan bisa ikut dalam perayaan di lapangan yang indah ini, dan mengapa seorang lelaki yang ayahnya lebih 60tahun lalu mungkin tidak dilayani di restoran, sekarang bisa berdiri di depan anda untuk diambil sumpahnya sebagai presiden.
Jadi marilah kita hari ini mengenang siapa kita dan sejauh mana jalan yang kita tempuh. Pada tahun kelahiran Amerika, pada bulan yang terdingin, sekelompok patriot berkumpul di depan api unggun yang mulai padam di bantaran sungai yang beku. Ibukota telah ditinggalkan, musuh terus maju,salju tampak berlumuran darah. Pada saat itu, ketika nasib revolusi kita sangat diragukan, bapak bangsa kita memerintahkan supaya kalimat berikut dibacakan kepada semua rakyat Amerika:
“Beritahukanlah pada dunia masa depan, bahwa di tengah musim dingin, saat apapun tiada kecuali harapan dan kebajikan - bahwa kota dan negara, waspadaakan bahaya bersama, akhirnya bersatu untuk menghadapinya. “
Amerika, dalam menghadapi musuh bersama, dalam masa sulit kita ini, mari kita ingat kata-kata emas itu. Dengan harapan dan kebajikan, mari kita hadapi bersama sekali lagi sungai beku ini, dan bertahan dari badai apapun yang akan tiba. Biarkan cucu-cucu kita berkata bahwa kita telah diuji dan kita menolak untuk mengakhiri perjalanan ini, bahwa kita tidak mundur dan mata kita terpaku ke ufuk fajar dan dengan berkat Tuhan, kita meneruskananugerah kebebasan dan mengantarkannya dengan selamat bagi generasi masadepan.

Jumat, 06 Februari 2009

KAPITALISME

Pengertian & Paham Tentang; Kapitalisme

Kapitalisme adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu.

Perspektif filosofi kapitalisme

Kapitalisme adalah salah satu pola pandang manusia dalam segala kegiatan ekonominya. Perkembangannya tidak selalu bergerak ke arah positif seperti yang dibayangkan banyak orang, tetapi naik turun. Kritik keberadaan kapitalis sebagai suatu bentuk penindasan terhadap masyarakat kelas bawah adalah salah satu faktor yang menyebabkan aliran ini banyak dikritik. Akan tetapi, bukan hanya kritik saja yang mengancam kapitalisme, melainkan juga ideologi lain yang ingin melenyapkannya, seperti komunisme dan Islam.

Kaum klasik kapitalis

Pemerintah mendominasi bidang perdagangan selama berabad-abad namun kemudian malah memunculkan ketimpangan ekonomi. Para pemikir ini mulai beranggapan bahwa para borjuis, yang pada era sebelumnya mulai memegang peranan penting dalam ekonomi perdagangan yang didominasi negara atau lebih dikenal dengan merkantilisme, seharusnya mulai melakukan perdagangan dan produksi guna menunjang pola kehidupan masyarakat. Beberapa ahli ini antara lain:

Adam Smith

Adam Smith adalah tokoh ekonomi kapitalis klasik yang menyerang merkantilisme yang dianggapnya kurang mendukung ekonomi masyarakat. Ia menyerang para psiokrat yang menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola produksi. Gerakan produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money, modal-komoditas-uang), yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena uang akan beralih menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila diinvestasikan. Adam Smith memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar (invisible hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya.
------------------------------

Anti kapitalisme

Anti kapitalisme adalah segala perlawan terhadap kapitalisme.
Selama Perang Dingin, dunia hanya diberi dua pilihan: kapitalisme atau komunisme, seolah-olah tidak ada wilayah di luar komunisme untuk gerakan antikapitalisme. Perlawanan antikapitalisme mulai "keluar" seiring runtuhnya komunisme dan berakhirnya Perang Dingin, tanpa lagi khawatir gerakan antikapitalisme dituduh dan disamakan dengan komunisme.
Peristiwa Seattle 1999 menjadi awal ketika dunia membuka mata terhadap adanya gerakan sosial baru menolak kapitalisme.

Senin, 02 Februari 2009

soal UTS 1

http://www.galesus.com/index.php?=tarsidi
SOAL

1. Dik;

QD = 20 – 4P
QS = 30 + 2P

# Dit;

Tentukan Keseimbangan Pasar

Jawab;
QD = QS
20 – 4P = 30 + 2P
– 4P – 2P = 30 – 20
– 6P = 10
P = – 10/6 : 2/2
P = – 5/3

Jadi;
P = – 5/3

Maka;
QD = 20 – 4P
QD = 20 – 4(– 5/3)
QD = 20 + 20/3
QD = 60/3 + 20/3
QD = 80/3

Maka;
QS = 30 + 2P
QS = 30 + 2(– 5/3)
QS = 30 – 10/3
QS = 90/3 – 10/3
QS = 80/3

Jadi ;
Titik Keseimbangan Pasar : P= – 5/3 dan Q= 80/3

soal UTS 2

http://www.galesus.com/index.php?=tarsidi
SOAL 2
Jika Diketahui
QD = 40 - 3P
QS = 4P + 12

Dengan adanya Subsidi Sebesar Rp.3/Unit
Maka tentukan Harga dan Jumlah Barang yang
Diminta dan ditawarkan

JAWAB
Keseimbangan Pasar Sebelum Subsidi

QD = QS
40 - 3P = 4P + 12
40 - 12 = 4P + 3P
28 = 7P
P = 28/7
P = 4

Jika P = 4, Maka
QD = 40 - 3P
QD = 40 - 3(4)
QD = 40 - 12
QD = 28

Jika P = 4, Maka
QS = 4P + 12
QS = 4(4) + 12
QS = 16 + 12
QS = 28

Sebelum Subsidi
P = 4
Q = 28
Eo = Qo ; Po
{ 28 ; 4 }
------------------------------------

Setelah Subsidi

QD = 40 - 3P
QS = 4P + 12 - 3

Pen. Subsidi
QS = 4P + 9

QD = QS

40 - 3P = 4P + 9
40 - 9 = 4P + 3P
31 = 7P
P = 31/7
P = 4,4

Jika P = 4,4 Maka

QD = 40 - 3(4,4)
QD = 40 - 13,2
QD = 26,8

Jika P = 4,4 Maka

QS = 4(4,4) + 9
QS = 17,6 + 9
QS = 26,6

Setelah Subsidi

P = 4,4
QD = 26,8
QS = 26,6
Dis Equilibrum = 0,2

Besar Subsidi Yang Diterima Konsumen
P = 4 - 4,4
P = - 0,4
P = - 0,4 (4)
P = - 1,6

soal UTS 3

http://www.galesus.com/index.php?=tarsidi
SOAL

Jika Diketahui

P = 35 - 0,05 Q
Q = 100

Tentukan

dp/dq = - 0,05
P = 35 - 0,05 (100)
P = 35 - 5/100 (100)
P = 30

Maka

Pada Tingkatan Harga Sebesar 30, Jumlah
Barang Yang Terjual Sebesar = 100

Jadi

Eh = dq/dp * P/Q = 1/ - 0,05 * 30/100 = 30/ - 5 = - 6 ( In Elastis )


Eh = Elastis Harga
d = Perubahan
P = Price
Q = Quantitas

Selasa, 27 Januari 2009

BUDAYA PERSONIL

BUDAYA PERSONIL

1. 2.

3. 4.
5. 6.

1. TARSIDI
2. SYAHRIZAL
3. DIAH MARLUPI PERWITASARI
4. SISWANTI
5. LULY JULLAELY
6. ROBBY ILHAM FIRDAUS

BUDAYA LINGKUAN HIDUP 2

Persepsi Orang Timor Lorosa'e Tentang
KEBUDAYAAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

1.Pengantar

Tulisan ini membahas persepsi orang Timor Lorosa’e tentang arti budaya dan lingkungan hidup.
Pembicaraan mengenai “budaya dan lingkungan hidup” di Timor Lorosaè diwarnai/dipengaruhi oleh dua jalur pikiran dalam masyarakat Timor Lorosa’e. Pendapat pertama berasal dari mereka yang dianggap berpendidikan atau mempunyai latar belakang pendidikan yang baik. Pendapadt kedua adalah pandangan masyarakat yang hidup di pedesaan, orang biasa termasuk para penguasa hukum tradisional (makaer fukun, lia nain)2 . Saya akan mengantisipasi pembahasan ini dengan menyatakan bahwa pendapat kelompok kedua sangat dominan dalam wacana persepsi masyarakat Timor Lorosa’e mengenai budaya dan lingkungan hidup, meskipun pendapat pertama mulai mendapat perhatian serius dalam masyarakat.
Dalam tulisan ini, terlebih dahulu saya ingin membahas secara ringkas mengenai ke dua pendapat yang berbeda diatas. Kemudian saya akan membahas dengan lebih terinci mengenai “persepsi umum” masyarakat terhadap budaya dan lingkungan hidup. Bagian ketiga dari makalah ini menaruh perhatiannya pada tahap-tahap pengembangan lingkungan hidup di Timor Lorosa’e, dan akhirnya, pada persepi masyarakat Timor Lorosa’e mengenai masalah-masalah lingkungan hidup.

II. Budaya: Persepsi Lokal

Ada dua pendapat yang berbeda mengenai makna budaya di masyarakat Timor Lorosae.
Yang pertama berasal dari sekelompok orang yang saya namai kelompok masyarakat Timor Lorosa’e yang berpendidikan. Untuk kelompok ini budaya merupakan proses (Ahmadi 1985; Daryanto, 1972 Geertz, 1973) yang meliputi evolusi, menjalankan fase perubahan dan inovasi sesuai dengan berjalannya waktu, pola pikir masyarakat, dan pengembangan teknologi.
Pandangan yang kedua mencakup pandangan bahwa budaya merupakan aturan-aturan sosial yang ditentukan oleh nenek moyang; suatu tradisi yang diwarisikan oleh nenek moyang sejak dulu. Dari segi ini, budaya tidak dipandang sebagai proses atau sistim yang berubah-ubah. Sebaliknya budaya merupakan aturan-aturan atau kebiasaan-kebiasaan yang menentukan kelakuan sosial. Aturan/kebiasaan ini harus dihormati dan dipegang erat oleh setiap anggota masyarakat. Orang yang menganut pandangan ini, dikenal sebagai ‘orang yang bertradisi’, percaya bahwa bila tradisi dan budaya tidak dihormati akan mengakibatkan ketidakstabilan dalam kehidupan sosial; Selanjutnya akan mengakibatkan terjadinya bencana alam, kegagalan musim panen, kelaparan, penyebaran penyakit menular dan kematian. Semua ini berakar pada budaya yang merupakan tradisi yang diwarisi dari “sumber”, dari “asalnya” dan dari nenek moyang.
Pikiran yang ditata berdasarkan pandangan masyarakat yang berorientasi kepada dominasi hak mutlak ‘lelaki” merupakan cara berpikir utama di masyarakat Timor Lorosa'e pada umumnya. Misalnya, garis keturunan diambil dari garis keturunan laki-laki dan anak laki-lakilah yang mempunyai akses terhadap warisan keluarga. Laki-laki diberi tugas melindungi perempuan dan lingkungan hidup. Suatu garis keturunan selalu dapat diusut ke atas yaitu pada Aman Boot, Katuas Boot (mambae: tata-mai) atau “Bapak Besar” atau “Nenek Moyang Besar” dari suatu klan, dan umumnya berkelamin “pria”. Pandangan demikian dianggap sebagai “berakar” pada “budaya” asli dan dalam kenyataannya diikuti sebagian besar anggota masyarakat.
Saya tidak ingin mengajak anda untuk berdebat secara antropologis mengenai konsep budaya. Namun secar umum kedua pendapat tersebut menunjukkan perbedaan pandangan dari dua kelompok di Timor Lorosa’e.
Pertanyaannya adalah: pandangan yang mana yang dipegang paling banyak orang di masyarakat Timor Lorosa’e?
Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu melakukan penyelidikan antropologi yang lebih mendalam. Tetapi kenyataan bahwa 70% dari penduduk Timor Lorosa’e tinggal di daerah pedesaan dan kebanyakaan penduduk kota berasal dari daerah pedesaan, menunjukkan bahwa pendapat tradisional mengenai budaya merupakan pendapat dominan dan banyak diikuti di Timor Lorosa’e
saat ini.

III. Lingkungan Hidup: Pandangan Lokal

Sekarang mari kita bicara mengenai lingkungan hidup. Dalam bahasa Tetum (bahasa utama di Timor Lorosa’e) tidak terdapat kata yang bisa diterjemahkan sebagai lingkungan hidup.
1.Untuk masyarakat Timor Lorosa’e yang berpendidikan, lingkungan hidup diterjemahkan sebagai ‘ambiente’ (bahasa Portu) dan dalam bahasa Indonesia sebagai lingkungan (tempat tinggal, tempat sekeliling), sekeliling atau disamakan artinya dengan ‘ekosistem’. Pembicaraan mengenai lingkungan hidup di kelompok ini lebih menekankan pada arti akedemisnya daripada hipotesa kosmoslogisnya.
2.Tetapi, untuk kelompok yang kedua, lingkungan hidup merupakan potret atau cerminkan cara mereka melihat dunianya. “Lingkungan hidup” didefinisikan sebagai tempat yang meliputi “kosmos” (lalehan, saun) dan jurisdiksi territorial (rai). Termasuk didalamnya “tempat lahir, tempat asal, tempat tinggal” (moris fatin, hela fatin) yang merupakan tempat asal nenek moyang mereka. Apa pun yang termasuk dalam masalah lingkungan hidup mempunyai tempat khusus atau diatur atau telah digariskan melalui “kata-kata nenek moyang”. Pengaarisan ini merupakan aturan-aturan dan pedoman yang diwariskan dan yang dipandang oleh kebanyakan masyarakat Timor Lorosa’e sebagai aturan sosial dan mengatur kehidupan sosial.
Bagaimana hubungan pandangan ini dengan pembangunan berkelanjutan dalam konteks sekarang?

IV. Menyamakan Pandangan Budaya dan Lingkungan Hidup

a. Dwi Sifat
Seperti sudah dibahas, pandangan masyarakat Timor Lorosa’e dipengaruhi oleh cara mereka melihat dunia – lingkungan hidup – dimana mereka tinggal.
Kiasan/metafor yang saling berlawanan (contradictive) tetapi sejajar (parallel) merupakan ciri dari pikiran sosial masyarakat Timor Lorosa’e. Gabungangabungan seperti “baik/buruk”, “kiri/kanan”, “pria/wanita”, “siang/malam” merupakan cara yang digunakan masyarakat Timor Lorosa’e untuk melihat dunia mereka. Jadi agar ada “baik” harus ada “buruk”. Demikian pula, “siang-hari” tidak bisa ada tanpa “malam” dan “pria” tidak akan ada tanpa “wanita” dan sebaliknya budaya tidak mungkin bertahan tanpa menata linkungan hidup dengan baik. Sehingga lingkungan, menurut pola pikiran orang Timor, mungkin tidak ada tanpa budaya yang merupakan warisan nenek moyang dan sebaliknya. Semua metafor ini memberikan gambaran akan cara pandang masyarakat tentang lingkungan hidup dan tempat tinggal masyarakat Timor Lorosa’e (lihat Traube, 1977, McWilliam (1989), Therik,
1995).

b. Posisi Lingkungan Hidup: Persepsi Tradisional
“Lingkungan hidup” digambarkan berada di antara kelakuan “baik” dan “buruk”. Lingkungan hidup dapat dilindungi dan diperkenankan mempelihara kehidupan apabila kekuasaan “niat baik” berdiri teguh dan mampu melawan kelakuan “buruk”.
Yang dimaksud dengan “baik” disini meliputi perlindungan terhadap sumber daya, perhatian dan perlindungan tanah dan segala-galanya yang berada di dalamnya. “Baik” dapat juga berarti kekayaan – pertambangan, tanah, tumbuh-tumbuhan, kayu cendana – hasil panen yang baik dan sumber kesejahteraan. “Buruk” terkait dengan kebiasaan penggunaan tanah yang tidak baik, pembuangan sumber daya, erosi tanah dan semuanya yang terkait dengan, atau yang berakibat dari salah mengunakan tanah. Contohnya, hasil panen yang tidak baik, banjir, atau tanah longsor dan penurunan kualitas lingkungan hidup pada umumnya merupakan bagian dari sifat “buruk”.
Seperti sudah disinggung, istilah lingkungan alam meliputi tumbuh-tumbuhan, pohon-pohon dan binatangbinatang yang berada di dalam wilayah sebuah suku. Pada zaman dahulu, orang berkata bahwa “lingkungan hidup saya juga adalah kebun saya dan sekitarnya” (hau nia quintal, hau nia tos) yang dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai lingkungan. Dalam satu pembicaraan dengan seorang pimpinan adat, seorang “liurai” di desa Matahoi, Watolari, 2000 mengutarakannya sebagai berikut:
Lingkungan hidup saya ada di tempat ini, dan telahada untuk banyak generasi, sejak zaman nenek moyang. Mereka tinggal di sini; mereka dikubur di sini. Merekalah yang memelihara kebun kita, pohon kita, kembang kita, binatang kita, air kita, dan hidup kita. Saya tidak boleh memberi tanah ini kepada orang lain. Kalau saya memberi tanah ini kepada orang lain, nenek moyang saya akan menghukum saya.
Di dalam setiap suku ada peraturan-peraturan yang sudah ditentukan mengenai bagaimana menggunakan sumber daya alam. Walaupun ada kekurang seimbangan – yang mungkin disebut beberapa orang sebagai ‘diskriminasi’ – dalam distribusi kekayaan antara laki dengan wanita, tugas sosial dibagikan berdasarkan pendekatan yang seimbang. Semua orang wajib melindungi ‘ekosistem’ (sistem lingkungan hidup). Lingkungan hidup itu dipelihara secara kolektif oleh suku sebab kehidupan kelompok sangat tergantung pada kehidupan lingkungan alam. Dampak negatif dari pembakaran dan pertengkaran yang muncul sebab pembakaran di tanah milik satu sama lain merupakan contoh mengapa masyarakat Timor Lorosa'e menganggap kerjasama penting sekali demi menanggani masalah seperti yang dimaksud3.
Langkah ini memperkenankan ketua suku untuk mengelola dan menguasai penggunaan sumber daya, dan dengan demikian melindungi tanah, oleh karena pembagian tanah yang jelas di bawah system hukum adat telah ada. Bahkan, struktur politik tradisional memberi mekanisme yang memperkenankan perlindungan. Dalam struktur tersebut, sebagai contoh, seorang liurai (traditional king) dibantu oleh beberapa datos. Salah satu datos ini deberi wewenang untuk melindungi lingkungan hidup. Seperti dikatakan seorang Liurai (wawancara, 2000), “Dia yang diberi kekuasaan untuk memelihara tanah, pohon-pohon, tumbuh-tumbuhan, mata air, selokan dan pembagian tanah”

c. Pengembangan Masalah-Masalah Lingkungan Hidup
Setiap kelompok etnik yang berbeda mempunyai cara yang berbeda untuk mengatasi masalah-masalah lingkungan hidup. Demikain pula, suku Mambai mempunyai cara yang lain daripada suku Tetum, yang Tetum memakai cara yang lain daripada suku Fataluco dan sebagainya. Ini disebabkan oleh perbedaan dalam hal penggunaan tanah, perbedaan iklim dan tumbuhtumbuhan yang berbeda dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Tidak adanya metode untuk pembersihan tanah, menanam dan teknik memanan secara moderen merupakan ciri khas dari sistem pertanian subsistensi (penyambung hidup) di Timor Lorosae. Akibat pendekatan tradisionil yang kurang baik ini tidak jarang menyebabkan hasil yang kurang baik dalam sistem pertanian dan perusakan tanah dan tumbuh-tumbuhan pada umumnya.
Keadaan ini diperparah lagi oleh pembangunan yang dilaksanakan di zaman penjajahan. Selama 20 tahun terakhir, cara memelihara lingkungan untuk kepentingan subsistensi gagal menanggulangi perusakan lingkungan secara besar. Di satu segi, dampak kimiawi dari bom-bom napalm (yang dilepas pesawat perang militer Indonesia) dan pemindahan penduduk tempat tinggal yang dipaksakan oleh militer Indonesia (Aditjondro a & b 1994) menyebabkan perubahan yang besar dalam lingkungan hidup dan struktur sosial masyarakat dan skalanya begitu besar sehingga tidak dapat ditangani dengan cara tradisional. Di segi lain, praktek pembakaran tanah masih sering terjadi sebagai akibat dari kekurangan tenaga kerja dan keperluan tidak mengeluarkan banyak tenaga dan waktu. Potret kerusakan lingkungan seperti ini telah terjadi sejak lama.
Secara umum, terdapat tiga tahap pembangunan lingkungan hidup di Timor Lorosa'e.
Tahap pertama adalah tahap sebelum penjajahan Eropa. Laporan mengenai pembangunan lingkungan hidup selama periode itu susah dicari, dan hanya sedikit yang dapat diperoleh, namun sebahagian besar hanya bercerita tentang bagusnya hutan di Timor Lorosa’e, hijaunya pulau Timor Lorosa’e, banyaknya kayu cendana yang didapatkan dan budaya orang-orangnya yang bermacam-macam. Cerita awal dari orang Cina dan Portugis lebih menyoroti kesan-kesan pertama orang-orang asing ketika baru tiba di pulau ini (lihat Castro 1943). Nyatanya, selama periode itu, setiap suku menguasai lingkungannya sendiri, termasuk yurisdiksi politik, ekonomi dan sosial suku itu secara independen.
Tahap kedua adalah zaman penjajahan Eropa–utamanya penjajahan Portugis. Selama periode itu, tumbuh-tumbuhan setempat dieksploitasi oleh Portugis untuk tujuan perdagangan. Kepunahan beberapa jenis tanaman dan panen serta diperkenalkannya beberapa tanaman asing seperti kopi dan jagung terjadi pada waktu itu tidak begitu banyak diceriterakan dalam sejarah pengelolaan lingkungan. Lagi pula, perusakan dan penghancuran lingkungan hidup adalah akibat dari diperkenalkannya tanaman “pengganti” tersebut dan periode sesudahnya tidak terdokumentasi dengan baik.
Disamping itu, kehilangan jiwa, perusakan tumbuhan dan penderitaan masyarakat Timor Lorosa'e akibat dari pertempuran antara Australia dan Jepang di wilayah ini selama Perang Dunia II belum juga diselidiki untuk mengetahui imbasnya terhadap lingkungan hidup.
Tahap ketiga dari pembangunan lingkungan hidup adalah zaman penjajahan Indonesia. Dalam periode itu, ada penghancuran total pada lingkungan hidup di seluruh Timor Lorosa’e, baik disebabkan karena tindakan sengaja dari pemerintah dan militer Indonesia, maupun karena kekurangan pengertian dari masyarakat Timor Lorosa’e terhadap bagaimana melindungi lingkungan hidup. Pembangunan ekonomi yang didorong oleh pemerintah Orde Baru memaksa masyarakat meninggalkan tanahnya. Juga, pemindahan penduduk secara paksa oleh militer memaksa orang-orang meninggalkan tanah sucinya. Pada waktu itu, cara pertanian tambang bakar masih digunakan; cara tradisional untuk membersihkan tanah seperti tambang bakar, yang digunakan supaya “tidak mengeluarkan banyak tenaga dan waktu”, tetap digunakan hari ini, dan membantu menyebabkan erosi tanah dan menghasilkan panen yang berkualitas rendah (lihat Aditjondro a & Aditjondro b, 1994).
Tiga tahap pembangunan yang disebut di atas hanyalah sedikit dari masalah besar yang akan tetap merupakan tantangan bagi para ahli lingkungan hidup, serta semua orang yang bekerja untuk menyelesaikan masalah-masalah lingkungan hidup di negara baru ini.

V. Pentingnya Lingkungan Hidup: Persepsi Lokal

Apakah di masyarakat yang kehidupannya sekedar untuk penyambung hidup, pemeliharaan lingkungan hidup merupakan suatu kebiasaan secara umum? Pada umumnya, terdapat tiga persepsi dasar terhadap pertanyaan tersebut. Pertama, kehidupan sehari-hari. Misalnya, kebiasaan yang menyebabkan kerusakan tanah secara tradisional dianggap ‘melukai’ (halo a’at) tanahnya. Masyarakat Mambai melarang praktek tambang bakar karena dianggap merusak tanah, dan menyebabkan erosi dan tanah longsor. Suku Mambai lebih menyukai pembersihan tanah dengan memakai tangan. Walaupun demikian, masih terlihat di bukit di kaki gunung di Dili, seperti di tempat-tempat lain di Timor Lorosa’e, bahwa pembakaran sebelum penanaman jagung masih terjadi.
Kedua, terdapat kepercayaan bahwa tanah adalah “tubuh ibu”, dan “kita” sebagai anak-anaknya, seharusnya memelihara tubuh ibu. Maka praktek memotong pohon tanpa mengetahui gunanya merupakan pelanggaran aturan-aturan budaya dan tradisi. Terdapat kepercayaan bahwa “Ibu pertiwi” mengorbankan badannya- tanahsupaya dapat menghasilkan makanan untuk anak-anaknya (lihat Traube, 1977). Penafsiran orang Timor bahwa nenek moyang mereka biasanya membiarkan tanah (ibu pertiwi) beristirahat setelah setiap musim panen merupakan satu contoh. Ciri pengembaraan (hidup berpindah-pindah) orang Timor Lorosa’e memberi penjelasan atas pengertian dan contoh tersebut. Contoh lainnya, pada masa dulu, berpindahnya orang pada setiap musim merupakan hal biasa, khususnya setelah musim panen karena orang Timor percaya bahwa bagian tanah yang sudah dipanen dan menghasilkan tanaman akan terkupas habis kualitasnya (merasa lelah) dan harus dibiarkan istirahat untuk sementara. Dengan demikian musim panen berikutnya seharusnya dilakukan di tempat lain. Tujuannya adalah untuk memelihara tanahnya (husik rai bokur, secara harfiah, menggemukkan tanahnya), supaya hasilnya lebih banyak di tahun berikutnya. Orang Timor berkata: “kita mencintai tanah kita dan harus memeliharanya, kalau tidak, dia tidak akan menghasilkan makanan”. Tanah, batu, pohon dan sungai kecil merupakan bagian dari tubuh ibu pertiwi.“Ibu pertiwi” akan melihatkan kemarahannya dengan membiarkan hasil panen tidak baik, menyebabkan gempa bumi dan menyebabkan penangkapan ikan terganggu dan sebagainya.
Ketiga, untuk “melindungi” lingkungan hidup, masyarakat Timor memakai “tanda larangan” (horok, lulik) supaya mencegah penyalahgunaan tanahnya. Tanda tersebut terdiri dari daun kering (ai tahan maran), sebuah ikatan daun sirih (bua ho malus) atau setengah kelapa (nu’u sorin baluk), biasanya ditaruh di pintu masuk tempat tinggal atau kebun. Selain menunjukkan kepemilikan atas tanah itu, tanda tersebut juga melarang orang masuk ke tanah orang lain dan mencegah adanya perbuatan pencurian. Horok atau lulik juga digunakan untuk mencegah kehancuran atau untuk menghindari kelakuan yang dapat merusak lingkungan hidup, seperti perusakan lingkungan, tubuh ibu pertiwi.
Memang, dalam ceritanya tentang kehidupan Uskup Ximenes Belo, Arnold Kohen menggambarkan bagaimana eratnya hubungan orang Timor dengan tanahnya (1999:47) dan bagaimana setianya orang terhadap agamanya. Tanah adalah tempat mereka tinggal, di mana garis keturunannya terbentuk, di mana tanaman-tanamannya ditanam, di mana kuburan nenek moyangnya terletak, dan, hal yang paling penting, di mana asal usulnya dapat diusut. Pemimpin-pemimpin politik Timor, di riwayat hidupnya, mengakui pentingnya “tanah” (diterjemahkan sebagai tempat lahir, moris fatin), dalam kehidupan mereka (lihat Ramos-Horta, 1987; Bishop Belo di Kohen, 2000). Xanana Gusmão terkenal terhadap komentarnya beberapa tahun yang lalu: “hutan saya adalah universitas saya”. Kakek saya sendiri dulu suka berkata: “moris fatin saya adalah sekolah saya”.

VI. Penutup

Sebagai pentutup, apabila membicarakan masalah budaya dan lingkungan hidup di Timor Lorosa’e, kita harus memperhatikan bagaimana budaya dan lingkungan hidup dipahami dalam konteks masyarakat lokal. Kita dapat memakai konsep yang paling canggih untuk menjelaskan artinya budaya dan menerapkan teknik yang paling mederen untuk memecahkan masalah-masalah lingkungan hidup. Akan tetapi, pendekatan demikian, menurut pandangan masyarakat setempat, mempunyai arti lain, misalnya merusak lingkungan hidup mereka akibat tidak diperhatikannya kebiasaan mereka atau merendahkan nilai-nilai dan budaya lokal.
Dalam persepsi masyarakat Timor Lorosa’e, lingkungan hidup tidak terbatas pada tanah atau tempat tinggal. Lingkungan hidup adalah kehidupan kita. Lingkungan hidup merupakan tempat asalnya suatu klan, tempat garis keturunan terletak dan terbentuk, tempat letaknya kuburan nenek moyang, tempat letaknya tempat suci untuk sembahyang dan tempat kudus lainnya yang berhubungan dengan kosmos masyarakat tradisional.
Pengertian masyarakat Timor Lorosa’e tentang budaya dan lingkungan hidup adalah sa,a dengan pandangan mereka tentang dunia yang mereka hidup. Dua-duanya adalah komponen hidup yang penting, dan saling mendukung. Yang satu menentukan kelakuan yang satu, dan sebaliknya. Budaya, dalam persepsi orang Timor, berarti melestarikan “lingkungan”, dan lingkungan tidak akan ada apabila budaya tidak juga dihormati. Dua-duanya saling terkait, dan merupakan kunci kelangsungan hidup manusia.

BUDAYA LINGKUNGAN HIDUP 1

DIFINISI KEBUDAYAAN

Menuerut Koentjaraningrat kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar.

Dengan demikian hampir semua tindakan manusia adalah “kebudayaan”, karena jumlah tindakan yang dilakukannya dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak dibiasakannya dengan belajar (yaitu tindakan naluri, refleks, atau tindakan-tindakan yang dilakukan akibat suatu proses fisiologi, maupun berbagai tindakan memhabibuta), sangat terbatas. Bahkan berbagai tindakan yang dikarenakankan nalurinya (misalnya makan, minum, dan berjalan) juga banyak dirombak oleh manusia sendiri sehingga menjadi tindakan berkebudayaan. Manusia makan pada waktu-waktu yang dianggap wajar dan pantas; ia makan dan minum dengan menggunakan alat-alat, cara-cara, serta sopan-santun atau
protokol yang kadang-kadang sangat rumit, yang harus dipelajarinya dengan susah payah. Berjalan pun tidak dilakukannya lagi sesuai , dengan wujud organismenya yang telah ditentukan oleh alam, karena gaya berjalan itu telah disesuaikan dengan berbagai gaya berjalan yang harus dipelajarinya terlebih dahulu yaitu misalnya gaya berjalan seorang prajurit atau peragawati, atau gaya berjalan yang lemah-lembut.

Definisi yang menganggap bahwa kebudayaan dan tindakan kebudayaan merupakan segala tindakan yang harus dibiasakan dengan belajar diajukan oleh ahli-ahli antropologi C. Wissler,” C. Kluckhohn,53 A. Davis,54 dan A. Hoebel. Definisi-definisi yang mereka ajukan hanya beberapa saja di antara sejumlah definisi lain yang ada, baik definisi-definisi yang diajukan oleh para pakar antropologi, maupun para ahli ilmu-ilmu sosiologi, filsafat, sejarah, dan kesusasteraan. Sebanyak 176 definisi mengenai “kebudayaan” yang pernah muncul dalam berbagai tulisan telah berhasil dikumpulkan oleh A. L. Kroeber dan C. Kluckhohn, yang kemudian mereka analisa dan cari latar belakang, prinsip, serta intinya, lalu diklasifikasikan ke dalam sembilan tipe definisi. Hasil penelitian itu mereka terbitkan bersama dalam buku berjudul Culture: A Critical Review Of Concepts And Definitions (1952).

Istilah “Kebudayaan” Dan “Culture”. Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sanskerta buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “kekal”.
Kata asing culture yang berasal dari kata Latin colere (yaitu “mengolah”, “mengerjakan”, dan terutama berhubungan dengan pengolahan tanah atau bertani), memiliki makna yang sama dengan “kebudayaan”, yang kemudian berkembang menjadi “segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam”.

Perbedaan antara kebudayaan dan peradaban. Selain istilah “kebudayaan”, kita juga mengenal istilah “peradaban”, yang dalam bahasa Inggris disebut civilization, dan dipakai untuk menyebut bagian-bagian serta unsur-unsur dari kebudayaan yang sifatnya halus, maju, dan indah, seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan adat sopan-santun serta pergaulan, kepandaian menulis, organisasi bernegara, dan lain-lain. Istilah “peradaban” sering juga dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang memiliki sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan, serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.

Berikut beberapa difinisi kebudayaan menurut para pakar:
a. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia, adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

b. Sutan Takdir Alisyahbana
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir sehingga menurutnya pola kebudayaan itu sangat luas. Sebab, semua laku dan perbuatan tercakup di dalamnya dan dapat diungkapkan pada basis dan cara berpikir termasuk di dalamnya perasaan karena perasaan juga merupakan maksud dari pikiran.

c. Koentjaraningrat
Koentjaraningrat mengatakan, bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya .manusia yang harus dibiasakan nya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.

d. A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn
A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn dalam bukunya “Culture, a critical review of concepts and definisitions” (1952) mengatakan, bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.

e. Malinowski
Malinowski menyebutkan, bahwa kebudayaan pada prinsipnya berdasarkan atas berbagai sistem kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatannya, maka timbul kebudayaan yang berupa perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti lembaga kemasyarakatan.
C.A. van Peursen
C.A. van Peursen mengatakan bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan kehidupan setiap kelompok orang dapat berlainan dengan hewan. Maka, manusia tidak dapat hidup begitu saja di tengah alam. Oleh karena itu, untuk dapat hidup, manusia harus mengubah segala sesuatu yang telah disediakan oleh alam. Misalnya, beras agar dapat dimakan harus diubah dulu menjadi nasi.

Terwujudnya suatu kebudayaan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu hal-hal yang menggerakkan manusia untuk menghasilkan kebudayaan sehingga dalam hal ini kebudayaan merupakan produk kekuatan jiwa manusia sebagai makhluk Tuhan yang tertinggi. Oleh karena itu, walaupun manusia memiliki tubuh yang lemah bila dibandingkan dengan binatang seperti gajah, harimau, dan kerbau, tetapi dengan akalnya manusia mampu untuk menciptakan alat (sebagai homofaber) sehingga akhirnya dapat menjadi penguasa dunia. Dengan kualitas badannya, manusia mampu menempatkan dirinya di seluruh dunia. Tidak seperti binatang, yang hanya dapat menempatkan diri di dalam lingkungannya. Oleh karena itu, manusia dikatakan sebagai insan budaya.

Menurut Dr. H. Th. Fischer dalam bukunya Pengantar Antropologi ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kebudayaan, dan secara garis besar disebutkan berikut ini.

a. Faktor Kitaran Geografis (lingkungan hidup, geografisch milieu).
Faktor lingkungan fisik lokasi geografis merupakan sesuatu corak budaya sekelompok masyarakat. Dengan kata lain, faktor kitaran geografis merupakan determinisme yang berperan besar dalam pem-bentukan suatu kebudayaan.

b. Faktor Induk Bangsa.
Ada dua pandangan yang berbeda mengenai faktor induk bangsa ini, yaitu pandangan Barat dan pandangan Timur. Pandangan barat ber-pendapat bahwa perbedaan induk bangsa dari beberapa kelompok masyarakat mempunyai pengaruh terhadap suatu corak kebudayaan. Berdasarkan pandangan Barat, umumnya tingkat peradaban didasar-kan atas ras. Oleh karena itu, bangsa-bangsa yang berasal dari ras Caucasoid dianggap lebih tinggi daripada ras lain, yaitu Mongoloid dan Negroid yang lebih rendah dari ras Mongoloid yang memiliki ras khusus seperti Bushman (Afrika Selatan), Vedoid (Sri Langka), dan Australoid (Australia). Tetapi, pandangan Timur berpendapat, bahwa peranan induk bangsa bukanlah sebagai faktor yang mem-pengaruhi kebudayaan. Karena, kenyataannya dalam sejarah budaya Timur sudah lebih dulu lahir dan cukup tinggi justru pada saat bangsa Barat masih “tidur dalam kegelapan”. Hal tersebut semakin jelas ketika dalam abad XX, bangsa Jepang yang termasuk ras Mongoloid mampu membuktikan bahwa mereka bangsa-bangsa timur tidak J dapat dikatakan lebih rendah daripada bangsa barat.

c. Faktor Saling Kontak antarbangsa.
Hubungan yang makin mudah antarbangsa akibat sarana perhubungan yang makin sempurna menyebabkan satu bangsa mudah berhubungan dengan bangsa lain. Akibat adanya hubungan antarbangsa ini, dapat atau tidaknya suatu bangsa mempertahankan kebudayaannya tergantung dari pengaruh kebudayaan mana yang lebih kuat. Apabila kebudayaan asli lebih kuat daripada kebudayaan asing maka kebudayaan asli dapat bertahan. Tetapi, apabila kebudayaan asli lebih lemah daripada kebudayaan asing maka lenyaplah kebudayaan asing dan terjadilah budaya jajahan yang sifatnya tiruan (colonial and imitative culture). Tetapi, dalam kontak antarbangsa ini, yang banyak terjadi adalah adanya keseimbangan yang melahirkan budaya campuran (acculturation).
Indonesia yang terletak dalam posisi silang (cross position) dunia, . kebudayaannya memiliki konsekuensi yang besar dari pengaruh luar. Dalam hal ini, sejarah telah menggambarkannya dengan nyata. Selain pengaruh luar, masalah waktu sebenarnya juga ikut berperan dalam pembentukan suatu kebudayaan. Misalnya, dalam fase pertama, Indonenia mendapat pengaruh Hindu-Budha (abad V - X), dalam fase ke dua, Indonesia mendapat pengaruh Islam (abad XI - XVI), dan dalam fase ke tiga mendapat pengaruh dari kebudayaan barat (abad XVI - XX).

Sumber pustaka
1. Pengantar Antropologi I , Cetakan ke 3 2005 . penerbit Reinika Cipta
2. Ilmu Budaya Dasar Drs. Supartono Winyosiswoyo Balai Aksara 1993
3. http://www.galesus.com/index.php?=tarsidi

Kamis, 15 Januari 2009

"Ekonomi makro"

Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

Asal mula konsep-konsep ekonomi makro
Hingga 1930 sebagian besar analisis ekonomi terfokus pada industri dan perusahaan. Ketika terjadi Depresi Besar pada tahun 1930-an, dan dengan perkembangan konsep pendapatan nasional dan statistik produk, bidang ekonomi makro mulai berkembang. Saat itu, gagasan-gagasan yang terutama berasal dari John Maynard Keynes, yang menggunakan konsep aggregate demand untuk menjelaskan fluktuasi antara hasil produksi dan tingkat pengangguran, sangat berpengaruh dalam perkembangan bidang ini. Keynesianisme didasarkan pada gagasan-gagasannya.

Pendekatan analitik
Pembedaan tradisional adalah antara dua pendekatan berbeda ke ekonomi: ekonomi Keynesian, memusatkan pada permintaan; dan ekonomi sisi-penyediaan (atau neo-klasik) yang memusatkan pada persediaan. Keduanya tidak bisa berjalan sendiri, namun ini hanya permasalahan penekanan.

# Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional[1]. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.
Faktor


Sumber daya alam yang dimiliki mempengaruhi pembangunan ekonomi.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.
Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, dan sistem yang berkembang dan berlaku.
# Keynesianisme
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari


John Maynard Keynes, pencetus Keynesianisme
Keynesianisme, atau ekonomi Keynesian atau Teori Keynesian, adalah suatu teori ekonomi yang didasarkan pada ide ekonom Inggris abad ke-20, John Maynard Keynes. Teori ini mempromosikan suatu ekonomi campuran, di mana baik negara maupun sektor swasta memegang peranan penting. Kebangkitan ekonomi Keynesianisme menandai berakhirnya ekonomi laissez-faire, suatu teori ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan sektor swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan negara.
Teori ini menyatakan bahwa trend ekonomi makro dapat mempengaruhi perilaku individu ekonomi mikro. Berbeda dengan teori ekonom klasik yang menyatakan bahwa proses ekonomi didasari oleh pengembangan output potensial, Keynes menekankan pentingnya permintaan agregat sebagai faktor utama penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomian yang sedang lesu. Ia berpendapat bahwa kebijakan pemerintah dapat digunakan untuk meningkatkan permintaan pada level makro, untuk mengurangi pengangguran dan deflasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja dan meningkatkan permintaannya (sehingga permintaan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.
Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan otomatis untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke kondisi full employment (lapangan kerja penuh). Kesimpulan ini bertentangan dengan prinsip ekonomi klasik seperti ekonomi supply-side yang menganjurkan untuk tidak menambah peredaran uang di masyarakat untuk menjaga titik keseimbangan di titik yang ideal.
# Depresi Besar


Pengaruh Depresi Besar
Depresi Besar atau zaman malaise adalah sebuah peristiwa menurunnya tingkat ekonomi—secara dramatis—di seluruh dunia yang mulai terjadi pada tahun 1929. Depresi dimulai dengan peristiwa Selasa Kelam, yaitu peristiwa jatuhnya bursa saham New York pada tanggal 24 Oktober dan mencapai puncak terparahnya pada 29 Oktober 1929. Depresi ini menghancurkan ekonomi baik negara industri maupun negara berkembang. Volume perdagangan internasional berkurang drastis, begitu pula dengan pendapatan perseorangan, pendapatan pajak, harga, dan keuntungan.
Kota-kota besar diseluruh dunia terpukul, terutama kota yang pendapatannya bergantung pada industri berat. Kegiatan pembangunan gedung-gedung terhenti. Wilayah pedesaan yang hidup dari hasil pertanian juga tak luput terkena dampaknya karena harga produk pertanian turun 40 hingga 60 persen.[1] Begitu pula dengan sektor primer lain seperti pertambangan dan perhutanan.
Antara 1939 dan 1944, banyak orang mendapat pekerjaan kembali karena Perang Dunia II, dan Depresi Besarpun berakhir.

"ILMU ALAMIAH DASAR"

ILMU ALAMIAH DASAR

Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. IAD hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.

A. MANUSIA YANG BERSIFAT UNIK
Ciri-ciri manusia
a. Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya
b. Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat, (ada yang masuk dan keluar)
c. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar
d. Memiliki potensi untuk berkembang biak
e. Tumbuh dan bergerak
f. Berinteraksi dengan lingkungannnya
g. Sampai pada saatnya mengalami kematiian

Manusia adalah makhluk yang lemah dibanding makhluk lain namun dengan akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dapat hidup dengan lebih baik lagi. Akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat itulah sifat unik dari manusia.

B. KURIOSITAS ATAU RASA INGIN TAHU DAN AKAL BUDI
Rasa ingin tahu makhluk lain lebih didasarkan oleh naluri (instinct) /idle curiosity naluri ini didasarkan pada upaya mempertahankan kelestaraian hidup dan sifatnya tetap sepanjang zaman. Manusia juga mempunyai naluri seperti tumbuhan dan hewan tetapi ia mempunyai akal budi yang terus berkembang serta rasa ingin tahu yang tidak terpuaskan.
Sesuatu masalah yang telah dapat dipecahkan maka akan timbul masalah lain yang menunggu pemecahannya, manusia setelah tahu apanya maka ingin tahu bagimana dan mengapa.
Contoh : tempat tinggal manusia purba sampai manusia modern, contoh lain seperti penyakit setelah ditemukan obat suatu penyakit ada penyakit lain lagi yang dicoba untuk dicari obatnya (HIV AIDS)

C. PERKEMBANGAN ALAM PIKIRAN MANUSIA
Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam mencoba menjawab dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi sering upaya itu tidak terjawab secara memuaskan. Pada manusia kuno untuk memuaskan mereka menjawab sendiri. Misalnya kenapa ada pelangi mereka membuat jawaban, pelangi adalah selendang bidadari atau kenapa gunung meletus jawabannya karena yang berkuasa marah. Dari hal ini timbulnya pengetahuan tentang bidadari dan sesuatu yang berkuasa. Pengetahuan baru itu muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos. Cerita-cerita mitos disebut legenda. Mitos dapat diterima karena keterbatasan penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang harus dipenuhi. Sehubungan dengan dengan kemajuan zaman, maka lahirlah ilmu pengetahuan dan metode ilmiah.

Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yati kira-kira 700-600 SM. Orang Babilonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruangan setengah bola dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit dan bintang-bintang sebagai atapnya. Namun yang menakjubkan mereka telah mengenal bidang ekleptika sebagai bidang edar matahari dan menetapkan perhitungan satu tahun yaitu satu kali matahari beredar ketempat semula, yaitu 365,25 hari. Pengetahuan dan ajaran tentang orang Babilonia setengahnya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos pengetahuan semacam ini disebut Pseudo science (sains palsu)
Tokoh-tokoh Yunani dan lainnya yang memberikan sumbangan perubahan pemikiran pada waktu itu adalah :
a. Anaximander, langit yang kita lihat adalah setengah saja, langit dan isinya beredar mengelilingi bumi ia juga mengajarkan membuat jam dengan tongkat.
b. Anaximenes, (560-520) mengatakan unsur-unsur pembentukan semua benda adalah air, seperti pendapat Thales. Air merupakan salah satu bentuk benda bila merenggang menjadi api dan bila memadat menjadi tanah.
c. Herakleitos, (560-470) pengkoreksi pendapat Anaximenes, justru apilah yang menyebabkan transmutasi, tanpa ada api benda-benda akan seperti apa adanya.
d. Pythagoras (500 SM) mengatakan unsur semua benda adalah empat : yaitu tanah, api, udara dan air. Ia juga mengungkapkan dalil Pythagoras C2 = A2 + B2, sehubungan dengan alam semesta ia mengatakan bahwa bumi adalah bulat dan seolah-olah benda lain mengitari bumi termasuk matahari.
e. Demokritos (460-370) bila benda dibagi terus, maka pada suatu saat akan sampai pada bagian terkecil yang disebut Atomos atau atom, istilah atom tetap dipakai sampai saat ini namun ada perubahan konsep.
f. Empedokles (480-430 SM) menyempurnakan pendapat Pythagoras, ia memperkenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan data tolak-menolak. Kedua tenaga ini dapat mempersatukan atau memisahkan unsur-unsur.
g. Plato (427-345) yang mempunyai pemikiran yang berbeda dengan orang sebelumnya, ia mengatakan bahwa keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya hanya suatu duplikat saja dari semua yang kekal dan immatrial. Seperti serangga yang beranekaragam itu merupakan duplikat yang tidak sempurna, yang benar adalah idea serangga.
h. Aristoteles merupakan ahli pikir, ia membuat intisari dari ajaran orang sebelumnya ia membuang ajaran yang tidak masuk akal dan memasukkan pendapatnya sendiri. Ia mengajarkan unsur dasar alam yang disebut Hule. Zat ini tergantung kondisi sehingga dapat berwujud tanah, air, udara atau api. Terjadi transmutasi disebabkan oleh kondisi, dingin, lembah, panas dan kering. Dalam kondisi lembab hule akan berwujud sebagai api, sedang dalam kondisi kering ia berwujud tanah. Ia juga mengajarkan bahwa tidak ada ruang yang hampa, jika ruang itu tidak terisi suatu benda maka ruang itu diisi oleh ether. Aristoteles juga mengajarkan tentang klasifikasi hewan yang ada dimuka bumi ini.
i. Ptolomeus (127-151) SM, mengatakan bahwa bumi adalah pusat tata surya (geosentris), berbentuk bulat diam seimbang tanpa tiang penyangga.
j. Avicenna (ibn-Shina abad 11), merupakan ahli dibidang kedokteran, selain itu ahli lain dari dunia Islam yaitu Al-Biruni seorang ahli ilmu pengetahuan asli dan komtemporer. Pada abab 9-11 ilmu pengetahuan dan filasafat Yunani banyak yang diterjemahkan dan dikembangkan dalam bahasa Arab. Kebudayaan Arab berkembang menjadi kebudayaan Internasional.


D. LAHIRNYA ILMU ALAMIAH
Panca indera akan memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan dimana tanggapan itu menjadi suatu pengalaman. Pengalaman yang diperoleh terakumulasi oleh karena adanya kuriositas manusia. Pengalaman merupakan salah satu terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan fakta-fakta. Pengalaman akan bertambah terus seiring berkembangnya manusia dan mewariskan kepada generasi-generasi berikutnya. Pertambahan pengetahuan didorong oleh pertama untuk memuaskan diri, yang bersifat non praktis atau teoritis guna memenuhi kuriositas dan memahami hakekat alam dan isinya kedua, dorongan praktis yang memanfaatkan pengetahuan itu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi. Dorongan pertama melahirkan Ilmu Pengetahuan Murni (Pure Science) sedang dorongan kedua menuju Ilmu Pengetahuan Terapan (Aplied Science)

E. KRETERIA ILMIAH
Pengetahuan masuk kategori Ilmu Pengetahuan, bila kriteria berikut dipenuhi yakni : teratur, sistemastis, berobyek, bermetoda dan berlaku secara universal.
Contoh: 1. logam yang dipanasi memuai, dimana saja tempatnya sama
2. Grafitasi Bumi.

F. METODE ILMIAH DAN IMPLEMENTASINYA
Segala kebenaran dalam ilmu Alamiah terletak pada metode ilmiah. Sebagai langkah pemecahan atau prosedur ilmiah dapat sebagai berikut :
1. Penginderaan, merupakan suatu aktivitas melihat, mendengar, merasakan, mengecap terhadap suatu objek tertentu.
2. Masalah dan problema, menemukan masalah dengan kata lain adalah dengan mengemukakan pertanyaan apa dan bagaimana.
3. Hipotesis, jawaban sementara terhadap pertanyaan yang kita ajukan.
4. Eksperimen, dari sini ilmu alamiah dan non ilmu alamiah dapat dipisahkan. Contoh dalam gejala alam tentang serangga dengan lampu (sinar biru)
5. Teori, bukti eksperimen merupakan langkah ilmiah berikutnya yaitu teori. Dengan hasil eksperimen dari beberapa peneliti dan bukti-bukti yang menunjukkan hasil yang dapat dipercaya dan valid walaupun dengan keterbatasan tertentu. Maka disusun teori. Dengan teori-teori yang dikemukakan maka dapat diaplikasikan terhadap kebutuhan manusia seperti pengusiran serangga atau perangkap nyamuk (terkait dengan teori pencahayaan..\..\..\..\My ebook\harun yahya\Presentasi\Presentasi_harunyahya_eng\gecko_eng

G. KETERBATASAN ILMU ALAMIAH
Untuk itu perlu dilakukan pengujian sampai dimana berlakunya metode ilmiah dan dimana metode ilmiah tidak berlaku. Untuk itu kita perlu memperhatikan :
Pertama, Bidang ilmu Alamiah, yang menentukan bidang ilmu alamiah adalah metode ilmiah, karena bidang ilmu alamiah adalah wahana di mana metode ilmiah dapat diterapkan, sebaliknya bidang non ilmiah adalah wahana dimana metode ilmiah tidak dapat terapkan. Contoh hipotesa tentang keberadaan tuhan merupakan konsep yang tidak bisa menggunakan metode ilmiah dan apabila menggunakan konsep ini bisa menyebabkan orang Atheis.
Kedua, tujuan ilmu Alamiah, membentuk dan menggunakan teori. Ilmu alamiah hanya dapat mengemukakan bukti kebenaran sementara dengan kata lain untuk kebenaran sementara adalah "Teori". Karena tidak ada sesuatu yang mutlak tetapi terus mengalami perubahan (contoh teori tentang bumi ini bulat)
Ketiga. Ilmu alamiah dan nilai, ilmu alamiah tidak menentukan moral atau nilai suatu keputusan . Manusia pemakain ilmu alamiahlah yang menilai apakah hasil Ilmu Alamiah baik atau sebaliknya. Contoh penemuan mesiu atau bom atom.

H. FILSAFAT ILMU ALAMIAH
Yang menjadi objek I. A adalah semua materi dalam alam semesta ini. I.A. meneliti sumber alam yang mengaturnya. Pertanyaan tentang siapa yang mengatur alam ini merupakan pertanyaan filsafat. Untuk itu ada 3 pandangan tentang filsafat ilmu alamiah.
Vitalisme, merupakan suatu doktrin yang menyatakan adanya kekuatan diluar alam. Kekuatan itu melikiki peranan yang esensial mengatur segala sesuatu yang terjadi di Alam semesta ini. (misalnya Tuhan). pendapat ini ditantang oleh beberapa orang lain karena dalam ilmu alamiah dikatakan bahwa segala sesuatunya harus dapat dianalisis secaras eksperimen. Atau harus cocok dengan metode ilmiah.
Mekanisme, penyebab segala gerakan di alam semesta ini dikarenakan hukum alam (misalnya fisika atau kimia). Faham ini menganggap bahwa gejala pada mahluk hidup secara otomatis terjadi hanya berdasar peristiwa fisika –kimia belaka. Pandangan ini menyamakan gejala pada mahluk hidup dengan gejala benda tidak hidup sehingga perbedaan hikiki tidak ada. Dengan begitu dapat menghayutkan manusia ke pandangan materialisme yang selanjutnya kepada Atheisme.
Agnotisme, untuk menghindari pertentangan vitalisme dan mekanisme maka aliran ini timbul, dimana aliran ini melepaskan atau tidak memperhatikan sisi dari sang pencipta. Mereka yang mengkuti aliran ini, hanya mempelajari gejala-gejala alam saja, aliran ini banyak dianut oleh ilmuwan Barat.
Filsafat Pancasila, paham yang menjembatani dari 2 aliran yang menyatakan bahwa alam dan hukumnya terjadi karena ciptaan tuhan dan proses selanjutnya menurut filsafat mekanisme (hukum alam). Hukum alam adalah itu adalah sama dengan hukum Tuhan.Dapat dilihat dari kehidupan makhluk hidup dari awal sampai akhir.

I. BAHASA ILMU ALAMIAH
Adalah bahasa kesatuan yang utuh sebagai bentuk bahasa ilmu alamiah merupakan bahasa universal. Contoh : Air (Indonesia), Water(Inggris) bahasa ilmiahnya H2O

J. KETERBATASAN INDERA MANUSIA
Berdasarkan penelitian terhadap indera, manusia mempunyai kisaran (range) batas yang sangat terbatas
Penglihatan, terutama terhadap cepat atau lambatnya benda bergerak (riak air atau kecepatan cahaya, atau penglihatan kita sewaktu naik kereta api yang disampingnya terdapat pohon.
Pendengaran, manusia mempunyai kemampuan pendengaran dengan kisaran frekuensinya range 30 - 30.000 Hertz
Pengecapan dan pembauan, manusia selain mempunyai kemampuan tersebut juga mempunyai keterbatasan pembauan dan pengecapan terhadap benda yang ada dialam.
Indra kulit, manusia mampu membedakan antara panas dan dingin secara kasar, namun manusia mempunyai keterbatasan sehingga penginderaan sering menimbulkan salah kesan dan informasi, seperti perpindahan seseorang dari ruang panas ke dingin dibanding dengan orang yang berada diruangan yang tidak begitu panas.
..\..\..\..\My ebook\harun yahya\Presentasi\Presentasi_harunyahya_eng\the_truth
K. PENINGKATAN DAYA PENGINDERAAN
Peningkatan daya indra dapat dilakukan sehingga diperoleh hasil yang tepat dapat dilakukan dengan :
1. Latihan, contoh pengindraan tentang bau dan bunyi (kualitas minuman anggur, teh, alat musik)
2. Peningkatan Kewaspadaan, tingkat kewaspadaan sangat dipengaruhi oleh minat yang menyebabkan kesimpulan berbeda, dapat dilihat pendapat beberapa orang tentang satu etalase atau laporan dari kecelakaan dari beberapa orang.
3. Kalibrasi Instrumen (peneraan adalah membandingkan instrumen dengan standar yang ada.
4. Pengecekan, merupakan hal yang baik untuk menghindari kekeliruan.
5. Eksperimen, penginderaan dalam kondisi yang dikontrol dengan eksperimen kita mengetahui faktor-faktor apa saja yang sangat mempengaruhi terhadap suatu perubahan.
6. Penginderaan yang meliputi analisis dan sentesis, pengamatan terhadap bagian-bagian atau pengamatan secara keseluruhan.
7. Instrumen baru, bisa melakukan pengindraan baru. Seperti lie detector, Teleskop, satelit dll.
8. Pengukuran, merupakan ketrampilan tersendiri contoh dalam pembuatan mesin atau arsitektur.

L. PEMBAGIAN ILMU PENGETAHUAN
Berdasarkan beberapa argumentasi ilmu pengetahuan dibedakan atas :
a. Ilmu Pengetahuan Sosial, yakni membahas hubungan antar manusia sebagai makhluk sosial, yang selanjutnya dibagi atas :
1. Psikologi, yang mepelajari proses mental dan tingkah laku
2. Pendidikan, proses latihan yang terarah dan sistematis menuju ke suatu tujuan
3. Antropologi, mempelajari asal usul dan perkembangan jasmani, sosial, kebudayaan dan tingkah laku sosial
4. Etnologi, cabang dari studi antropologi yang dilihat dari aspek sistem sosio-ekonomi dan pewarisan kebudayaan terutama keaslian budaya
5. Sejarah, pencatatan peristiwa-persitiwa yang telah terjadi pada suatu bangsa. Negara atau individu
6. Ekonomi, yang berhubungan dengan produksi, tukar menukar barang produksi, pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau perusahaan.
7. Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang asal usul organisasi, institusi, perkembangan masyarakat.


b. Ilmu Pengetahuan Alam , yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan selanjutnya terbagi atas:
1. Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan, teknik nuklir
2. Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek sususan materi dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia organik (protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti plastik, bahan peledak..\..\..\..\..\tv\film-film\Unsur Kimia.mpg
3. Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.
Ø Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan
Ø Zoologi ilmu yang mempelajrai tentang hewan
Ø Morfologi ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup
Ø Anatomi suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam mahkhluk hidup
Ø Fisiologi studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk hidup
Ø Sitologi ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam
Ø Histologi studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan serentetan sel sejenis
Ø Palaentologi studi tentang makhluk hidup masa lalu..\..\..\..\My ebook\harun yahya\Presentasi\Presentasi_harunyahya_eng\The Collapse of Darwinism
c. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Studi tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa lainnya.
1. Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya meliputi dari ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini petrologi (batu-batuan), vukanologi (gempa bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral)
2. Astronomi, membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam semesta yang meliputi bintang, planet, satelit da lain-lainnya. Manfaatnya dapat digunakan dalam navigasi, kalendar dan waktu..\..\..\..\My ebook\harun yahya\Presentasi\Presentasi_harunyahya_eng\EARTH

Rabu, 14 Januari 2009

MEMAHAMI KONSEP UMUM TENTANG ILMU ALAMIAH DASAR, ILMU SOSIAL DASAR, DAN ILMU BUDAYA DASAR


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam rangka penyelenggraan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan Negara, maka diselenggarakan program-program pendidikan umum. Dengan tidak mengurangi makna penting tugas (Dharma) yang kesatu dan kedua yaitu pendidikan dan pengajaran serta penelitian, yang langsung berhubungan dengan masyarakat adalah dharma yang ketiga, pengabdian kepada masyarakat. Hal ini menunjukkan banhwa perguruan tinggi (mahasisiwa)harus mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat. Hubungan ini meliputi semua manifestasinya.

Oleh karena itu, perlu mempersiapkan mahasiswanya sedini mungkin guna menghadapi realitas tersebut dan agar terciptanya sosok mahasiswa yang cerdik lagi kritis ditengah-tengah masyarakat.

Memang disadari Ilmu Alam Dasar, Ilmu Budaya Dasar, dan Ilmu Sosial Dasar dianggap sangat perlu sekali dipelajari oleh Mahasiswa. Karena dengan penguasaan dari ilmu-ilmu tersebut diharapkan Mahasiswa mempunyai sikap kritis terhadap gejala-gejala essensial alam, dan mempunyai sifat yang kritis terhadap dinamika-dinamika social dan budaya.

Dalam kesempatan makalah kami ingin mengupas tentang pengertian IAD, IBD, ISD; tujuan IAD, IBD, ISD; ruang lingkup materi IAD, IBD, ISD; serta urgnesi IAD, IBD, dan ISD bagi mahasiswa.

B. Rumusan Pertanyaan
1. Apakah pengertian IAD, IBD, ISD ?
2. Apakah tujuan IAD, IBD, ISD ?
3. Bagaimanakah ruang lingkup materi IAD, IBD, ISD ?
4. Bagaimanakah urgensi IAD, IBD, dan ISD bagi mahasiswa ?
BAB II
PEMBAHASAN
A Pengertian IAD, IBD, dan ISD
1. Pengertian IAD (Ilmu Alamiah Dasar)
Ilmu Alamiah atau sering disebut Ilmu Pengetahuan Alam dan akhir-akhir ini ada juga yang menyebut Ilmu Kealaman, yang dalam Bahasa Inggris disebut Natural Science atau disingkat Science dan dalam bahasa Indonesia sudah lazim digunakan istilah Sains.
Ilmu Pengetahuan Alam Dasar adalah Ilmu Pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam Alam semesta, termasuk dimuka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.
2. Pengertian IBD (Ilmu Budaya Dasar)
Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban mengandung pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan sauatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hokum, adat istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat.
Budaya menurut Kroeber dan Klukhan (1950) adalah kebudayaan terdiri atas berbagai tingkahlaku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara terdiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda-benda materi; pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi cita-cita atau paham dan terutama keterkaitan terhadap nilai-nilai.
Pendek kata kebudayaan dalam kaitannya dengan ilmu budaya dasar adalah penciptaan, penertiban, dan pengolahan nilai-nilai insani ; tercakup didalamnya usaha memanusiakan diri didalam alam lingkungan, baik fisik maupun social.
3. Pengertian ISD (Ilmu Sosial Dasar)
Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah social, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social (seperti geografi social, sosiologi, antropologi social, ilmu politik, ekonomi, psikologi social, dan sejarah).
B. Tujuan IAD, IBD, ISD
1. Tujuan IAD (Ilmu Alamiah Dasar)
a. Tujuan Instruksional Umum
Dengan mempelajari tentang pengetahuan ini, maka diharapkan akan dapat memahami perkembangan penalaran manusia terhadap gejala-gejala Alam sampai terwujudnya metode ilmiah yang merupakan ciri khusus dari ilmu pengetahuan Alam.
b. Tujuan Instruksional Khusus
1). Dapat menjelaskan perkembangan naluri kehidupan manusia.
2). Dapat menjelaskan perkembangan alam piker manusia dalam
memenuhi kebutuhan terhadap “Rahasia ingin tahu”nya.
3). Dapat memberi alasan yang diterima mitos dalam kehidupan
masyarakat.
2. Tujuan IBD (Ilmu Budaya Dasar)
a. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama unyuk kepentingan profesi mereka.
b. Memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
c. Mengusahakan agar para mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruanglingkup pendidikan kita amat dan condong membuat spesialis yang berpandangan kurang luas. Mata kuliah ini berusaha menambah kemampuan mahasiswa untuk menanggapi maslah dan nilai-nilai umumnya.
d. Menjebatani para akademisi kita agar mereka mampu berkomunikasi satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam hal berkomunikasi. Kalau carea berkomunikasi ini baik, komunikasi selanjutnya akan lebih memperlancar pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang keahlian. Meskipun spesialisasi sangat penting, spesialisasi yang terlalu sempit akan membuat dunia seorang sarjana menjadi terlalu sempit.
3. Tujuan ISD (Ilmu Sosial Dasar)
a. Tujuan umum diselenggarakannya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar ialah pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan social dapat dipertajam.
b. Tujuan khusus:
1). Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan social dan masalah-maslah social yang ada dalam masyarakat.
2). Peka terhadap masalah-maslah social dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
3). Menyadari bahwa setiap masalah social yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya).
4). Memahami jalan pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lalin dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalalm rangka penanggulangan maslah social yang timbul dalam masyarakat.
C. Ruanglingkup Materi IAD, IBD, ISD
1. Ruanglingkup Materi IAD (Ilmu Alamiah Dasar)
a. Kelahiran alam semesta
1). Mengenal alam semesta
2). Teori terbentuknya alam semesta
a). Teori ledakan
Teori ledakan ini bertolak dan adanya suatu massa dan berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi ini. Massa itu kemudian berserakan mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
b). Teori ekspansi dan kontraksi teori
Teori ini berlandaskan pikiran bahwa ada suatu siklus dan alam semesta, yaitu “masa ekspansi” dan “masa kontraksi” diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.
b. Tata surya
Surya adalah kata lain dari matahari. Tata surya berarti adanya suatu organisasi yang teratur pada matahari.
Terbentuknya tata surya:
1). Hipotesis Nebular
2). Hipotersis Planettesimal
3). Teori Tidal
c. Bumi
Teori tentang kejadian bumi:
1). Teori Kant Laplace
Dialam raya sudah ada alam yang telah berputar makin lama makin mendingin. Perputaran ini mengakibatkan pendataran dibagian kutub-kutubnya dan menimbun materi dibagian khatulistiwanya yang merupakan daerah paling tidak stabil sewaktu perputaran semakin cepat, bagian tersebut akan terlepas materi dan massa asal. Kemudian mengambil kondensasi akhirnya, menjadi padat berputar mengelilingi massa asal. Maka asal tersebut menjadi matahari dan bagian terlepas setelah padat manjadi planet.
2). Teori Chamberlain dan Maulton
Mereka mengemukakan suatu teori tentang matahari dan bumi, teorinya terkenal dengan teori plenetesimal.
3). Teori Jean dan Jefreys
Bintang besar yang jauh lebih besar dari matahari memiliki gaya tarik yang sangat kuat terhadap matahari, akibatnya akan terjadi gelombang pasang pada permukaan matahari yang menyerupai gunung yang sanat tinggi dan menyerupai lidah raksasa yang berupa gas sangat panas selanjutnya mengalami pemadatan kemudian pecah menjadi benda-benda tersendiri yang disebut planet.
d. Asal mula kehidupan dibumi
1). Generation Spontaniea
2). Cozmozoa
3). Omne Vivum ex Vivo
4). Omne Ovo ex Vivo
2. Ruanglingkup Materi IBD (Ilmu Budaya Dasar)
Ilmu Budaya Dasar (IBD) identik dengan basic humanities. Humanities berasal dari kata latin humanus yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus (refined). Dengan mempelajari Ilmu Budaya Dasar ini diharapkan seseorang menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus.
Adapun ruanglingkup Ilmu Budaya Dasar adalah:
a. Berbagai aspek kehidupan yang mengungkapkan masalah-masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi keahlian. (disiplin) didalam pengertian budaya, maupun gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
b. Hakikat manusia yang satu atau universal, tetapi beragam perwujudannya dalam kebudayaan setiap zaman dan tempat. Dalam menghadapi lingkungan alam, social, dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, tetapi juga ketidak seragaman, sebagaimana ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, perasaan, dan tingkah laku.
3. Ruanglingkup Materi ISD (Ilmu Sosial Dasar)
Adapun ruang lingkup materi Ilmu Sosial Dasar adalah:
a. Kenyataan-kenyataan social yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan maslah social tertentu. Kenyataan-kenyataan social tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu social. Karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya
b. Konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukakn untuk mempelajari masalah-masalah social.
Sebagai contoh dari konsep dasar semacam ini misalnya konsep keanekaragaman, dan konsep kesatuan social. Bertolak dari kedia konsep tersebut diatas, maka dapat kita pahami dan sadari di dalam masyarakat selalu terdapat:
1). Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku
baik secara individual maupu kelompok.
2). Persamaan dan perbedaan kepentingan.
Persamaan dan perbedaan itulah yang seringkali menyebabkan timbulnya konflik, kerjasama, kesetiakawanan antar individu dan golongan.
c. Masalah-masalah social yang timbul dalam masyarakat biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan social yang antara satu dengan yang lainnya salaing berkaitan.
D. Urgensi IAD, IBD, ISD Bagi Mahasiswa
1. Urgensi IAD (Ilmu Alam Dasar) Bagi Mahasiswa
Ilmu Alam Dasar merupakan Ilmu yang mengkaji tenang gejala-gejala alam disekitar. Dengan mengetahui gejala-gejala alam yang ada disekitar maka pertanyaan “mengapa hal itu dapat terjadi?” akan terjawab dengan adanya pengkajian dari ilmu ini. Disamping itu, rasa kuriositas dari manusia yang tidak pernah mengalami kepuasan akan terpenuhi meskipun hanya sementara saja atau walaupun hanya sebuah hipotesa.
Bagi Mahasiswa sendiri Ilmu Alam Dasar ini sangat urgen sekali mahasiswa yang dituntut untuk memiliki sifat yang kritis diharap mampu menjawab pertanyaan “mengapa hal itu dapar terjadi?”. Ilmu ini juga sangat penting bagi mahasiswa guna mengejar dinamika perkembangan Ilmu Alam agar Mahasiswa tidak menjadi miss tomorrow. Mahasiswa juga dituntut untuk berfikir rasional dengan mempelajari ilmu ini diharap mereka mengatahui gejala-gejala alam berserta tanda-tandanya. Ilmu ini menjadi sangat urgen karena memberikan bekal kepada Mahasiswa untuk mengejar ilmu alam dan teknologi yang semakin berkembang pesat dalam kencah internasional
2. Urgensi IBD (Ilmu Budaya Dasar) Bagi Mahasiswa
Seperti yang kita ketahui manusia merupakan makhluk yang berbudaya. Sebenarnya kebudayaan didefinisikan sebagai hasil pengungkapan diri manusia kedalam materi sejauh diterima dan dimiliki oleh suatu masyarakat dan menjadi warisannya. Manusia harus menciptakan suatu kebudayaan, sebab tanpa kebudayaan ia makhluk yang tidak berdaya, yang menjadi korban dari keadaanya yang tidak lengkap dan naluri-nalurinya yang tidak terpadu.
Ilmu Budaya Dasar memiliki urgenitas bagi Mahasiswa karena orientasi Mahsiswa adalah lingkungan yang berbudaya dari lingkungan yang berbudaya tersebut mereka harus lebih mudah untuk integrasi dalam lingkungan tersebut terutama dengan lingkungan yang baru, hal ini untuk profesi mereka.
Urgenitas yang sangat vital bagi Mahasiswa dalam mempelajari Ilmu ini adalah karena ilmu ini memberi pandangan yang luas terhadap masalah-masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka tehadap persoalan-persoalan yang menyangakut kedua hal tersebut. Juga mengusahakan agar para Mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan pengotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruanglingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. Mata kuliah ini berusaha menambah kemampuan Mahasiswa untuk menanggapi masalah dan nilai-nilai dalam lingkungan masyarakat mereka.
3. Urgensi ISD (Ilmu Sosial Dasar) Bagi Mahasiswa
Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah suatu program pelajaran baru yang dikembangkan di Perguruan Tinggi. Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial Dasar ini sejalan dengan realisasi pengembangan ide dan pembaharuan system pendidikan yang bersifat dinamis dan inovatif. Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu-ilmu social yang dipergunakan dalam pendekatan, sekaligus sebagai sarana jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah-masalah social yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Urgenitas ilmu ini sendiri bagi Mahasiswa adalah memberikan dasar-dasar ata pengetahuan social kepada para Mahasiswa, yang diharapkan akan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan memberikan alternative pemecahan masalah-masalah dalam kehidupan masyarakat.
Berdasarkan pengetahuan yang didapat melalaui ISD, diharapkan para Mahasiswa akan mapu mengorientasikan diri berkat pengahayatannya terhadap arah perkembangan masyarakat. Setelah mengorientasikan diri secara mapan paling tidak ia harus mampu mengetahui kearah mana pemecahan itu harus ditempuh. Masalah-masalah social yang berkembang sedemikian kompleks, baik yang bersifat local, regional, nasional maupun internasional seperti pengangguran, urbanisasi, penyelundupan, dan kriminalitas. Kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkotika. Pertentangan ras dan pergolakan politik, merupakan masalah-masalah social yang harus dilihat serta ditanggulangi dengan segala aspek pengetahuan yang terjalin satu sama lain.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
A. Pengertian IAD, IBD, ISD Adalah
1. Pengertian Ilmu Alamiah Dasar adalah Ilmu Pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam Alam semesta, termasuk dimuka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.
2. Pengertian Ilmu Budaya Dasar adalah penciptaan, penertiban, dan pengolahan nilai-nilai insani ; tercakup didalamnya usaha memanusiakan diri didalam alam lingkungan, baik fisik maupun social.
3. Pengertian Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah social, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social
B. Tujuan IAD, IBD, ISD Adalah
1. Tujuan Ilmu Alamiah Dasar adalah Dengan mempelajari tentang pengetahuan ini, maka diharapkan akan dapat memahami perkembangan penalaran manusia terhadap gejala-gejala Alam sampai terwujudnya metode ilmiah yang merupakan ciri khusus dari ilmu pengetahuan Alam.
2. Tujuan Ilmu Budaya Dasar adalah Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama unyuk kepentingan profesi mereka.
3. Tujuan Ilmu Sosial Dasar adalah pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan social dapat dipertajam.
C. Ruanglingkup Materi IAD, IBD, ISD Adalah
1. Ruanglingkup materi Ilmu Alamiah Dasar adalah Kelahiran alam semesta, terbentuknya tata surya, teori terbentuknya bumi, asal mula kehidupan dibumi.
2. Ruanglingkup Ilmu Budaya Dasar adalah Berbagai aspek kehidupan yang mengungkapkan masalah-masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi keahlian. (disiplin) didalam pengertian budaya, maupun gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
3. Ruanglingkup Ilmu Sosial Dasar adalah Kenyataan-kenyataan social yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan maslah social tertentu. Kenyataan-kenyataan social tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu social. Karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya
D. Urgensi IAD, IBD, ISD Bagi Mahasiswa Adalah
1. Urgensi Ilmu Alamiah Dasar bagi Mahasiswa adalah diharap mampu menjawab pertanyaan “mengapa hal itu dapar terjadi?”. Ilmu ini juga sangat penting bagi mahasiswa guna mengejar dinamika perkembangan Ilmu Alam agar Mahasiswa tidak menjadi miss tomorrow. Mahasiswa juga dituntut untuk berfikir rasional dengan mempelajari ilmu ini diharap mereka mengatahui gejala-gejala alam berserta tanda-tandanya. Ilmu ini menjadi sangat urgen karena memberikan bekal kepada Mahasiswa untuk mengejar ilmu alam dan teknologi yang semakin berkembang pesat dalam kencah internasional
2. Urgensi Ilmu Budaya Dasar bagi Mahasiswa adalah karena ilmu ini memberi pandangan yang luas terhadap masalah-masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka tehadap persoalan-persoalan yang menyangakut kedua hal tersebut. Juga mengusahakan agar para Mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan pengotakan disiplin yang ketat.
3. Urgensi Ilmu Sosial Dasar bagi Mahasiswa adalah memberikan dasar-dasar ata pengetahuan social kepada para Mahasiswa, yang diharapkan akan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan memberikan alternative pemecahan masalah-masalah dalam kehidupan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Marwadi. 2007. Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar Ilmu Budaya Dasar. CV. Pustaka Setia. Bandung.
Jasin, Maskoeri. 1987. Ilmu Alamiah Dasar. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Noor, Arifin. 2007. Ilmu Sosial Dasar. Pustaka Setia. Bandung.
Pandoyo, Sumbawi. 1987. Ilmu Alamiah Dasar. Usaha Nasional. Surabaya. Soelaeman, Munandar. 2007. Ilmu Budaya Dasar.PT. Refika Aditama. Bandung.